Jumat, 04 Juni 2010

Isyarat KOLBU akan Menang


Dr.Ir. Kesi Wijayanti MM saat menghadiri debat para Cabup dan Cawbup Blora


Yes 4 W

Wali Hujat Pemerintahan

Kolbu Reformasi Birokrasi


BLORA, SR – Persaingan para pasangan kandidat Cabup mulai terlihat memanas saat kampanye hari pertama Senin (17/5) lalu, ternyata masih berlanjut pada Debat Terbuka calon para pemimpin Blora yang berlangsung Minggu (30/5).



Seperti saat dilaksanakan dengan penyampain visi misi Acara yang digelar dalam sidang paripurna istimewa DPRD waktu lalu, pada debat calon Bupati ini yang dimoderatosi Rektor IAIN Semarang PROF DR ABDUL DJAMIL MA Hujatan Wali (Warsit-Lusiana), kepada Pemerintahan sekarang yang dipimpin Yudhi tetap muncul.



Debat yang diadakan di Gedung DPRD itu sendiri selain anggota DPRD dan 52 orang para pendukung masing-masing pasangan calon, pejabat pemkab dan organisasi kepemudaan mengikuti acara tersebut.


Kegiatan yang dijadwalkan dimulai pukul 09.00 itu molor lebih dari satu jam dan dihadiri tak kurang 440 peserta. Didahului penyampaian visi misi pasangan calon dilakukan sesuai nomor urut pasangan sebagai awal



Pasangan Yudhi Sancoyo-Hestu Bagiyo Sunjoyo (Yes) mendapat giliran pertama dengan durasi waktu maksimal 15 menit. Sebelum pasangan ini maju,



Penyampaian visi misi yang dilakukan pasangan Yes pun berjalan adem ayem. Tidak terdengar teriakan dukungan atau tepuk tangan saat pasangan ini menyampaikan program 4 W, yakni warek (kenyang), waras (sehat), wasis (pintar), dan wilujeng (sejahtera)



Yudhi Sancoyo yang menyampaikan visi misinya mengklaim telah berhasil menciptakan 4 W itu. Salah satunya, penghargaan bidang pertanian yang diperoleh dari presiden karena mampu menaikkan produksi pangan. Blora menjadi salah satu lumbung pangan di Jateng.



Di bidang kesehatan, dia menyebut program jamkesda dan penempatan bidan di semua desa. Sementara di bidang pendidikan akan dibangun TK/SD internasional di Cepu.


''Kami akan berusaha menciptakan banyak lapangan pekerjaan dengan menarik investor agar kesejahteraan rakya meningkat,'' kata Yudhi.

Setelah itu, giliran pasangan pasangan Warsit-Lusiana (Wali) yang diminta menyampaikan programnya. Situasi berubah setelah pasangan yang diusung PDIP ini naik mimbar.



Warsit yang dikenal suka membanyol dan bicara ceplas-ceplos tetap membawa kebiasaannya itu.



Ternyata Pasangan Wali menyoroti kebijakan pemerintahan di Blora. Dia menyebut tidak ada perubahan sama sekali dalam pemerintahan ini. Warsit justru melihat infrastruktur jalan banyak yang rusak.



Sementara anggaran-anggaran untuk rakyat banyak yang justru hilang karena tidak dialokasikan.



Warsit menjanjikan berusaha meningkatkan kesejahteraan warganya dengan meningkatkan SDM dengan cara pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan bagi warga miskin.



''Kami juga perhatikan bidang agama. Kalau saya terpilih maka akan saya makmurkan tempat-tempat ibadah,'' Janjinya.



Pasangan terakhir yang menyampaikan misi visinya adalah Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu). Saat pasangan Kolbu mau naik mimbar, pekik takbir dan salawat terdengar mengiringi. Djoko Nugroho mengatakan, pemimpin harus 4 T. Pertama, tanggap pada persoalan yang dihadapi warganya.



Kedua temukan. Yakni mencarikan sampai menemukan solusi atas persoalan warganya. Setelah itu, tindakan. Ketika sudah ditemukan solusinya segera melakukan tindakan dengan cepat. Serta tuntaskan, yakni menyelesaikan persoalan degan cepat dan tuntas tanpa menimbulkan persoalan baru.



''Untuk itu kami akan mengupayakan pemerintahan yang bersih dan mandiri. Jauh dari KKN serta bertanggung jawab dan siap melaksakan reformasi Birokrasi,'' janjinya.



Acara Debat kedua memasuki pertanyaan yang diajukan moderator Prof dr Abdul Djamil MA, yakni bila nantinya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Blora apa komitmen dan konswekensinya bila tidak berhasil melaksakan program.



Kali ini kesempatan pertama diberikan pada pasangan Wali yang menjawab langsung bahwa dirinya siap langsung mundur dari jabatanya saat itu tanpa menyebut tahun barometer penilian. “Saya bila tidak berhasil mensejahterakan kabupaten Blora siap mundur dari bupati Blora bila nantinya terpilih,” tegas Warsit.



Kesempatan jawaban diberikan pada pasangan Kolbu yang dijawab langsung mereka berdua yang mengatakan bila selama kurun tiga tahun memerintah tidak ada perubahan siap turun atau diturunkan.



“Konsewensinya bila selkama 3 tahun pada pemerintahan kami tidak ada perubahan yang lebih baik kami siap turun jabatan,” Kata Joko Nugroho.



Sedang Abu Nafi sebagai wakil Bupati pasangan Kolbu ini menggaris-bawahai, disamping mundur dalam kurun waktu itu dirinya siap mendatangi pernyataannya saat itu juga.



“Saat ini juga saya siap menandatangi diatas materai pernyataan saya bila dalam kurun waktu 3 tahun kami memerintah tidak ada perubahan yang lebih baik dari sekarang,” tandas Abu Nafi.



Pasangan terakhir yang menjawab yakni YES ternyata lain jawabannya lain dari kedua pasangan tersebut



Yudhi dengan diplomatis menjawab bahwa sebuah pembangunan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. “Sehingga pembangunan yang baik bertahap dan terarah serta berkesinambungan akan dapat menciptakan perubahan yang lebih baik di kabupaten Blora,” ungkap Yudhi



Yudhi juga menyatakan dirinya siap dan serius akan melakukan perubahan yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat kabupaten Blora.



Disisi lain debat 3 pasangan calon itu dijaga aparat kepolisian sangat ketat dan janagn harap tanpa ID Card yang dibuat KPUD Blora bisa memasuki arena debat tersebut. Sejumlah titik di area gedung DPRD dalam radius 200 meter dijaga petugas bersenjata lengkap. (Roes)